The Widgipedia gallery
requires Adobe Flash
Player 7 or higher.

To view it, click here
to get the latest
Adobe Flash Player.

Senin, Januari 03, 2011

Babel Paling Cocok untuk Pembangunan PLTN

Berdasarkan pre studi yang dilakukan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dinilai sebagai daerah yang cocok dijadikan pusat pembangunan Pembamgkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dari 17 krietaria yang telah ditinjau BATAN.

Hal ini disampaikan Gubernur Babel Eko Maulauna Ali dalam diskusi panel refleksi akhir tahun 2010 yang digelar Forum Laskar Bangka Belitung (FORLABB), Rabu (29/12) di Golden Ballroom Parai Beach Resort Sungailiat.

“Kita yang pertama berani menetapkan daerah di provinsi sebagai pembangunan PTN. Padahal Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat yang juga sangat menginginkannya tapi belum berani,” ungkap Eko. Bahkan menurut Eko, lokasi untuk pembangunan PLTN sudah ditetapkan di Teluk Rubiah Muntok Bangka Barat dan Desa Rajik Bangka Selatan yang saat ini masih dilakukan tahap sosialisasi kepada masyarakat. Namun diakuinya pembangunan PLTN ini tidak bisa dilaksanakan secepatnya karena akan dilakukan bertahap sehingga selesainya bisa 12 hingga 15 tahun mendatang.

“Tahun 2020 komitmen Malaysia sudah terbangun PLTN, di Singapura juga masak kita masih cerita tentang pro dan kontra saja, apa jadinya,” kata Eko. Untuk menyakinkan masyarakat mengenai keamanan pengunaan PLTN ini, ia mendatangkan langsung pakar BATAN. Eko menegaskan, tidak ada maksud politik apapun dibalik pendirian PLTN ini dimana Pemrov Babel sudah bekerjasama dengan pihak BATAN sejak 15 Juni 2010. Kerjasama yang dilakukan tersebut diantaranya mengenai teknologi nuklir untuk menciptakan bibit unggul yang tahan lama dan berkualitas tinggi, penempatan teknologi nuklir, mencari alternatif pengobatan untuk malaria, memanfaatkan mineral ikutan dan pendirian PLTN ini.

“Tidak ada politik apapun, apa yang disampaikan Pak Wawan (Staf Ahli BATAN–red) itulah kebenaran ilmiahnya,” tegas Eko. Ia juga sudah berkunjung ke Negara Slovania dan Slovekia, yang disebut dengan scientific visiting, dimana kunjungan tersebut atas undangan dan sponsor dari International Energy Atom Agency (IEAA), yang berpusat di Wina, yang mengikuti serangkaian kegiatan berupa pembelajaran materi dan melihat proses PLTN disana. “Sana kesana bukan untuk kepentingan Babel saja tetapi kepentingan secara nasional,” kata Eko.

Sementara itu, Staf Ahli BATAN Wawan Purwanto, menyatakan negara yang menggunakan PLTN ini pertama adalah Amerika dengan 104 unit reaktor nuklir, Perancis dengan 58 reaktor nuklir, Rusia dengan 32 dan akan ditambah 11 unit reaktor nuklir, Jepang 20 unit reaktor nuklir, Cina dari 13 unit akan ditambah 26 unit reaktor nuklir, India dari 19 akan ditambah empat unit reaktor nuklir, Korsel dari 21 unit akan ditambah 5 unit reaktor nuklir dan emirat Arab dengan empat reaktor nuklir.

“Kalau berbahaya PLTN tidak akan dikembangkan sereaktif itu. Indonesia negara dari 10 penduduk terbanyak di dunia termasuk tiga negara yang tidak menggunakan PLTN yakni Indonesia, Banglades dan Nigeria. Kita tahu sendiri bagaimana negara Banglades dan Nigeria yang miskin,” jelas Wawan.

Diakuinya di Negara Slovenia keberadaan PLTN dengan enam unit reaktor nuklirnya sudah 20 tahun dan hanya berjarak 500 meter dari pemukiman warga yang berada di tengah kota Krsko, namun tidak memicu keresahan dari warga setempat, bahkan mereka mendukung pemerintah karena pemerintah tersebut dapat mensosialisasikan keberadaan PT:N kepada masyarakat.

“Radiasi bisa ditangani dengan proses pembetonan. Pembetonan dengan 2 meter dan lapisannya bisa 7 lapis,” kata Wawan. Untuk itu, menurutnya dengan adanya PLTN, bisa mendatangkan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) bagi daerah dan bisnis yang saling menguntungkan. (chy)

Sumber : http://www.bangkapos.com/

0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Para Sahabat

Pengunjung

free counters

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP