Potensi Energi Biomassa Untuk Listrik
Indonesia memiliki potensi energi sebesar 885,2 juta Gigajoule (GJ) pertahun dari potensi limbah biomassa yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar pembangkit listrik.
Hal ini diungkapkan Direktur Bioenergi, Maritje Hutapea dalam Seminar Mechanical Fair 2011, dengan Tajuk Menuju Indonesia Mandiri, di Pusat Studi Jepang, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Indonesia, Depok, Jumat 04 Maret 2011."Kita memiliki potensi biomassa yang besar,"ujar dia.
Dia menjelaskan, potensi kalori sebesar itu diperoleh diantaranya jenis limbah peremajaan kebun karet (496,0 juta GJ pertahun), sisa lodging (11,0 juta GJ pertahun), limbah industri penggergajian kayu (10,6 juta GJ pertahun), tandan kosong kelapa sawit (15,4 juta GJ pertahun), sabut sisa kelapa sawit (35,3 juta GJ pertahun), cangkang buah sawit (17,2 juta GJ pertahun), bagas tebu (78,0 juta GJ pertahun), sekam padi (179,0 juta GJ pertahun), tempurung kelapa (18,7 juta GJ pertahun) serta sabut kelapa (24,0 juta GJ pertahun).
Sementara untuk potensi produksinya, menurut Maritje, pertahunnya 65,7 juta ton pertahun, dengan rincian dari peremajaan kebun karet (31,0 juta ton pertahun), sisa lodging (1,2 juta ton pertahun), limbah industri penggergajian kayu (1,1 juta ton pertahun), tandan kosong kelapa sawit (3,5 juta ton pertahun), sabut sisa kelapa sawit (3,7 juta ton pertahun), cangkang buah sawit (1,3 juta ton pertahun), bagas tebu (6,5 juta ton pertahun), sekam padi (14,3 juta ton pertahun), tempurung kelapa (1,1 juta ton pertahun) serta sabut kelapa (2,0 juta ton pertahun).
Sebelumnya, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Luluk Sumiarso mengatakan pemerintah fokus dalam pengembangan energi biomassa sebagai salah satu energi baru terbarukan.
Menurut dia, selama ini energi terbarukan khususnya biomassa hanya dipandang sebagai energi alternatif pandangan ini merupakan dosa besar mengingat cadangan energi terbarukan seperti panas bumi, air, matahari dan biomassa melimpah tetapi tidak dimanfaatkan.”Sebelumnya kita hanya menganggap energi terbarukan hanya sebagai energi alternatif, pandangan ini harus dirubah, terutama biomassa tidak boleh lagi menjadi energi alternatif yang sederhana tetapi menjadi fokus”ujar dia
Luluk menjelaskan, Indonesia memiliki potensi besar bioenergi, seperti berbagai jenis tanaman untuk pengembangan biofuel, potensi besar kotoran ternak, limbah pertanian dan biogas limbah industri dan biomassa kota dan limbah pertanian. Guna mendorong penggunaan bioenergi,lanjut dia, pemerintah telah mengambil langkah-langkah tertentu, seperti mengeluarkan kebijakan dan peraturan pada pengembangan bioenergi."Kami sangat menyadari bahwa masih terdapat beberapa kendala yang harus diatasi,"tandasnya.
Dengan visi yang dicanangkan 25/25, menurut dia, pemerintah Indonesia berkomitmen meningkatkan penggunaan energi terbarukan sampai 25 persen dari keseluruhan konsumsi energi pada 2025, dengan demikian sektor energi diharapkan dapat memberi kontribusi 5,13 persen terhadap target pengurangan emisi nasional. "Ini adalah komitmen besar,bukan hanya bicara angka besar, tetapi kita berbicara ambisi lebih untuk mengubah paradigma,"kata Luluk.
Selama ini, kata dia, masyarakat terlalu bergantung pada penggunanaan energi fosil yang disubsidi dalam jumlah besar serta dibayar dengan biaya berapapun, padahal uang ini dapat dialokasikan kepada hal lain diantaranya kesehatan dan pendidikan.
Sumber : http://www.energiterbarukan.net
0 komentar:
Posting Komentar