LITBANG TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN BATUBARA
Kegiatan Litbang Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Batubara meliputi litbang, perekayasaan dan pelayanan jasa di bidang karakterisasi, teknologi pengolahan, konversi dan pembakaran batubara.
Litbang ini dilakukan secara terpadu dengan kelompok-kelompok litbang lain yang ada di tekMIRA dengan sasaran utama mendukung program pemerintah dalam mengurangi subsidi BBM/kayu bakar melalui diversifikasi energi, peningkatan penggunaan batubara dalam negeri, penghematan dan peningkatan devisa melalui ekspor serta peningkatan PNBP seperti terlihat dalam Gambar 1.
Litbang Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Batubara telah dirintis sejak awal tahun 1970-an, dan terus berkembang mengingat batu bara yang semula hanya dibakar untuk diambil panasnya, kemudian diproses untuk mendapatkan batubara dengan kualitas yang lebih baik atau bahan yang lebih bersih dan ramah terhadap lingkungan.
Sampai dengan akhir tahun 1980 sebagian besar kegiatan litbang teknologi pengolahan dan pemanfaatan batubara masih dalam skala laboratorium. Namun sesudah itu kegiatan litbang sudah mengarah kepada aplikasi dengan membangun berbagai pilot plant yang diharapkan dapat mengetahui optimalisasi proses, pengujian produk pada pengguna dan kelayakan ekonomi dari proses tersebut.
Untuk mempercepat implementasi hasil litbang teknologi pengolahan dan pemanfaatan batubara pada skala industri, tekMIRA sedang dan akan membangun beberapa pilot plant di Palimanan Cirebon dalam suatu Pusat Teknologi Batubara Bersih yang disebut Clean Coal Technology Centre atau disingkat Coal Centre.
Kegiatan unggulan Litbang Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Batubara terdiri dari peningkatan kualitas batubara peringkat rendah melalui proses Upgraded Brown Coal (UBC), pengembangan briket, gasifikasi, pencairan dan pembuatan kokas. Sedangkan hasil yang sudah dapat diimplementasikan diantaranya penggunaan briket untuk peternakan ayam, pemindangan ikan, ekstraksi daun nilam dan penggunaan batubara sebagai bahan bakar langsung pada industri bata, genteng, kapur dan industri gula merah.
Litbang Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Batubara didukung oleh fasilitas :
* Laboratorium penelitian dan penerapan.
* Laboratorium pengujian sifat kimia dan fisika yang telah terakreditasi berdasarkan ISO 17025.
* 51 orang tenaga fungsional terdiri dari peneliti, perekayasa dan teknisi dari berbagai keahlian berdasarkan disiplin ilmu, yang berbeda-beda antara lain : kimia dan fisika batubara, pengolahan batu bara dan teknologi pemanfaatan batu bara.
Untuk lebih mempercepat program Litbang Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Batubara telah dilakukan kerjasama dengan berbagai institusi litbang baik di dalam negeri maupun luar negeri, antara lain :
* Pembangunan pilot plant briket bio batubara kerjasama dengan NEDO-METI, (Jepang).
* Pembangunan pilot plant peningkatan kualitas batubara peringkat rendah dengan proses UBC kerjasama dengan Kobe Steel (Jepang), JCOAL (Jepang) dan BPPT.
* Pencairan batubara Indonesia kerjasama dengan NEDO (Jepang) dan BPPT.
* Daur ulang minyak bekas dengan menggunakan batubara sebagai absorban, kerjasama dengan KOBE Steel (Jepang) dan LEMIGAS.
* Proses pengeringan teh dengan batubara melalui gasifikasi kerjasama dengan PPTK Gambung.
* Pengujian sifat kimia dan fisika batubara kerjasama dengan PT. Surveyor Indonesia, PTBA dan perusahaan batubara lainnya.
Pembangunan dan kegiatan litbang pilot plant briket biobatubara dan pilot plant UBC dilakukan di SENTRA TEKNOLOGI PEMANFAATAN BATUBARA DI PALIMANAN CIREBON.
Karya Litbang Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Batubara yang meliputi teknologi pengolahan, teknologi konversi dan teknologi pembakaran yang diaplikasikan, diantaranya :
1. Teknologi Pengolahan
* Peningkatan kualitas batubara peringkat rendah dengan proses Upgraded Brown Coal (UBC).
* Percobaan penerapan teknologi coal water fuel sebagai bahan bakar boiler pada industri tekstil.
* Pengembangan metode penurunan kadar natrium batubara Lati, Berau, Kalimantan Timur.
* Pengembangan metode pencampuran batubara (coal blending) Kalimantan Tengah untuk pembuatan kokas metalurgi.
* Pencucian batubara.
* Desulfurisasi limbah batubara dengan flotasi kolom.
2. Teknologi Konversi
* Pengembangan briket kokas dari batubara dan green coke.
* Proyek pencairan batubara 2002 : uji tuntas (due diligence) pre-FS Batu Bara Banko.
* Pengembangan briket bio coal Palimanan.
* Pemanfaatan produk gasifikasi batubara untuk pengeringan teh di Gambung Ciwidey, Jawa Barat.
* Briket kokas untuk pengecoran logam.
3. Teknologi Pemanfaatan Batubara
3.1. Bahan Bakar Langsung
* Penyerapan gas SO2 dari hasil pembakaran briket bio batubara dengan unggulan zeolit.
* Pengembangan model fisik tungku pembakaran briket biocoal untuk industri rumah tangga, pembakaran bata/genteng, boiler rotan dan pengering bawang.
* Tungku hemat energi untuk industri rumah tangga dengan bahan bakar batubara/briket bio batubara.
* Pembakaran kapur dalam tungku tegak system terus menerus skala komersial dengan batubara halus menggunakan pembakar siklon.
* Tungku pembuatan gula merah dengan bahan bakar batubara.
* Pembakaran kapur dalam tungku system berkala dengan kombinasi bahan bakar batubara – kayu.
* Pembakaran bata-genteng dengan batubara.
3.2. Non Bahan Bakar
* Pengkajian pemanfaatan batubara Kalimantan Selatan untuk pembuatan karbon aktif.
* Daur ulang minyak pelumas bekas dengan menggunakan batubara peringkat rendah sebagai penyerap.
sumber : Tekmira http://www.tekmira.esdm.go.id/
0 komentar:
Posting Komentar