Irit BBM, RI Kebut Energi Angin dan Matahari
Pemerintah rupanya mulai berpikir bahwa saat ini waktu yang tepat untuk menggalakkan pemanfaatan energi matahari dan angin. Maklum saja, cadangan minyak bumi yang ada di Indonesia semakin terbatas dengan harga yang makin melambung.
Demikian disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh pada acara Seminar dan Pameran Indo Solar-Wind 2011, Balai Kartini, Jakarta (11/5/2011).
"Kalau minyak bumi bisa habis (terbatas), sedangkan cadangan yang ada di laut dalam membutuhkan teknologi tinggi. Jadi, penting dan saatnya melakukan diversifikasi dan konservasi energi. Memperbesar porsi energi matahari dan angin," ucap Darwin.
Darwin mengatakan perlu adanya kesiapan untuk pengembangan energi matahari dan angin. Kedua energi tersebut merupakan energi alternatif yang bisa dijalankan.
"Memang komponen untuk listrik matahari masih banyak yang mahal dan impor. Maka itu harus dikurangi, perlu juga kerjasama dengan kampus dan pihak terkait lain untuk kembangkan itu," ucapnya.
Ia menuturkan jika saja pengembangan energi alternatif bisa berjalan maka subsidi energi yang selama ini masih menguras kas negara pun bisa dihemat.
"Subsidi energi masih ada, tapi kalau bisa kita hemat (melalui energi alternatif), dananya supaya bisa kembali ke tangki besar," tutur Darwin.
Selain itu, lanjut Darwin, melalui energi alternatif juga sebagai cara untuk melepaskan ketergantungan energi di dunia. Selama ini, dunia masih sangat bergentung dengan energi minyak. Dikatakan Darwin, pemerintah siap untuk bekerjasama dengan negara luar untuk mengembangkan hal tersebut.
"Yang paling penting, rasio elektrifikasi harus ditingkatkan (melalui energi matahari dan angin). Secara linier baru 11 tahun lagi rasio elektrifikasi bisa mencapai 100%, di 2014 baru 18% (bertambah). Sekarang kita sudah ada 67% untuk itu," jelas Darwin.
Seperti diketahui, pemerintah menyampaikan bahwa energi matahari dan angin merupakan energi terbarukan yang sedang dikembangkan saat ini oleh Pemerintah Indonesia. Mengingat potensi kedua energi ini dimiliki cukup besar dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Pemanfaatan kedua energi tersebut pun juga sesuai jika diterapkan di daerah-daerah Indonesia yang belum terjangkau oleh jaringan listrik PLN dimana penduduknya terkonsentrasi pada suatu tempat yang jaraknya antar rumah tidak berjauhan.
"Sesuai Peraturan Presiden No 5/2006, pemerintah tetapkan target pangsa energi terbarukan sebesar 17% di 2025. Bahkan saat ini ditargetkan lebih besar lagi untuk mencapai 25%," katanya.
Menurutnya Indonesia memiliki visi 25/25 yang menekankan pada dua hal penting, yakni konservasi energi yaitu menekan laju penggunaan energi nasional dan diversifikasi energi yaitu memanfaatkan energi baru terbarukan.
Sesuai dengan visi energi 25/25 tersebut diharapkan energi matahari dan angin dapat memberikan kontribusi sebesar 0,6% atau setara dengan 16,3 juta SBM (setara barel minyak) pada tahun 2025.
Sumber : http://finance.detik.com/read/2011/05/11/120203/1637162/1034/irit-bbm-ri-kebut-energi-angin-dan-matahari
0 komentar:
Posting Komentar