Masyarakat tak Perlu Khawatir Keamanan PLTN Generasi Ketiga
Indonesia tengah mengalami defisit energi. Karena itu, ungkap Staf ahli Bidang Energi dan Material Maju Kementerian Riset dan Teknologi, Agus R Hoetman, dibutuhkan energi nuklir sebagai energi alternatif pengganti energi fosil. “Salah satu alternatifnya menggunakan energi nuklir generasi ke-3 yang relatif lebih aman,” katanya saat berkunjung ke Republika, Selasa (6/12).
Menurut Agus, masyarakat tidak perlu khawatir dengan keamanan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) karena teknologi reaktor nuklir generasi ke-3 dan 3+ relatif lebih aman ketimbang reaktor nuklir generasi ke-2 yang digunakan ke Fukushima, Jepang. “Apabila terjadi bencana alam dan serangan teroris maka reaktor nuklir secara natural akan mendinginkan sendiri,” kata Agus.
Agus mengatakan 90 persen kebutuhan energi di Tanah Air berasal dari energi fosil, hanya 5 persen yang berasal dari energi baru terbarukan. Sementara produksi minyak bumi nasional terus menurun. “Saat ini produksinya kurang dari 1 juta barel per hari, padahal yang kita butuhkan sekitar 1,4 juta barel per hari. Jadi ada defisit sekitar 400 ribu barel per hari,” kata Agus.
Selama ini defisit kebutuhan energi ini ditutupi dengan menggunakan energi batu bara. Namun, sekitar 75 persen produksi batu bara untuk diekspor keluar negeri. Sehingga defisit kebutuhan energi terus terjadi.
Agus membandingkan, untuk membangkitkan listrik sekitar 1000 megawatt per tahun dibutuhkan sekitar 2,3 juta ton batu bara per tahun, sedangkan dengan menggunakan energi nuklir hanya diperlukan sekitar 21 ton uranium. Sehingga listrik yang dihasilkan dari nuklir akan relatif lebih murah “Ke depan batu bara akan lebih mahal yang tentunya akan mempengaruhi biaya produksi suatu perusahaan,” kata Agus.
Sumber : http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/11/12/06/lvs5se-masyarakat-tak-perlu-khawatir-keamanan-pltn-generasi-ketiga
0 komentar:
Posting Komentar