Teknologi Radiasi untuk Ketahanan Pangan dan Kesehatan
Penguasaan teknologi bisa menentukan daya saing suatu bangsa. Salah satunya adalah teknologi nuklir berupa radiasi yang bisa berkontribusi terhadap ketahanan pangan dan kesehatan.
Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Djarot Sulistio Wisnubroto mengatakan dalam lima tahun terakhir, Indonesia dan dunia mengalami tiga musibah. Keadaan ini bagi Indonesia seharusnya bisa menjadi kesempatan untuk meningkatkan ketahanan pangan di dalam negeri.
"Tahun 2007-2008 terjadi badai El Nino yang menyebabkan gagal panen, tahun 2010 krisis yang memicu kenaikan harga gandum di Rusia dan tahun 2012 wilayah utara Amerika terkena musibah yang menyebabkan harga kedelai dan jagung naik," katanya di Jakarta, Selasa (9/10).
Lebih lanjut Djarot di sela seminar dan pameran teknologi aplikasi teknologi isotop dan radiasi untuk mitigasi perubahan iklim dan antisipasi dampaknya terhadap ketahanan pangan, kesehatan, industri dan lingkungan, ia memandang perlunya Indonesia mandiri di berbagai bidang salah satunya pangan.
"Melalui teknologi radiasi gamma, mampu menjawab kendala produktivitas tanaman karena kekeringan, keterbatasan air dan unsur hara," ucapnya.
Selain radiasi gamma juga bisa menambah keragaman genetik, misalnya pada varietas padi, di samping meningkatkan produktivitas, umur genjah bisa tahan hama.
Djarot mengungkapkan saat ini Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi Batan sudah menghasilkan 20 varietas padi dengan teknik pemuliaan mutasi dan telah berkontribusi sekitar 10 persen dari total varietas padi nasional. Varietas yang telah dilepas Kementerian Pertanian Juli 2012 lalu yaitu varietas Mugibat, Sullutan unsrat-1 dan Sullutan unsrat-2.
Di samping itu ada pula varietas kedelai seperti Mutiara dengan hasil 4 ton per hektar. Sementara bidang kesehatan teknik radiasi juga dimanfaatkan untuk produksi pengisi tulang karena trauma atau operasi dari tulang manusia (allograft), tulang sapi (xenograft) dan jaringan amnion (selaput pembungkus placenta).
Dalam kesempatan itu, Batan juga menandatangani kerja sama bidang pangan dan kesehatan.
Sumber : http://www.suarapembaruan.com/nasional/teknologi-radiasi-untuk-ketahanan-pangan-dan-kesehatan/25634
Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Djarot Sulistio Wisnubroto mengatakan dalam lima tahun terakhir, Indonesia dan dunia mengalami tiga musibah. Keadaan ini bagi Indonesia seharusnya bisa menjadi kesempatan untuk meningkatkan ketahanan pangan di dalam negeri.
"Tahun 2007-2008 terjadi badai El Nino yang menyebabkan gagal panen, tahun 2010 krisis yang memicu kenaikan harga gandum di Rusia dan tahun 2012 wilayah utara Amerika terkena musibah yang menyebabkan harga kedelai dan jagung naik," katanya di Jakarta, Selasa (9/10).
Lebih lanjut Djarot di sela seminar dan pameran teknologi aplikasi teknologi isotop dan radiasi untuk mitigasi perubahan iklim dan antisipasi dampaknya terhadap ketahanan pangan, kesehatan, industri dan lingkungan, ia memandang perlunya Indonesia mandiri di berbagai bidang salah satunya pangan.
"Melalui teknologi radiasi gamma, mampu menjawab kendala produktivitas tanaman karena kekeringan, keterbatasan air dan unsur hara," ucapnya.
Selain radiasi gamma juga bisa menambah keragaman genetik, misalnya pada varietas padi, di samping meningkatkan produktivitas, umur genjah bisa tahan hama.
Djarot mengungkapkan saat ini Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi Batan sudah menghasilkan 20 varietas padi dengan teknik pemuliaan mutasi dan telah berkontribusi sekitar 10 persen dari total varietas padi nasional. Varietas yang telah dilepas Kementerian Pertanian Juli 2012 lalu yaitu varietas Mugibat, Sullutan unsrat-1 dan Sullutan unsrat-2.
Di samping itu ada pula varietas kedelai seperti Mutiara dengan hasil 4 ton per hektar. Sementara bidang kesehatan teknik radiasi juga dimanfaatkan untuk produksi pengisi tulang karena trauma atau operasi dari tulang manusia (allograft), tulang sapi (xenograft) dan jaringan amnion (selaput pembungkus placenta).
Dalam kesempatan itu, Batan juga menandatangani kerja sama bidang pangan dan kesehatan.
Sumber : http://www.suarapembaruan.com/nasional/teknologi-radiasi-untuk-ketahanan-pangan-dan-kesehatan/25634
0 komentar:
Posting Komentar