The Widgipedia gallery
requires Adobe Flash
Player 7 or higher.

To view it, click here
to get the latest
Adobe Flash Player.

Kamis, Juni 09, 2011

Atasi Kesenjangan Bahan Bakar dengan Biogas dari Limbah Ternak Sapi

Mengantri untuk memperoleh bahan bakar minyak, tidak terkecuali minyak tanah, bukan hanya monopoli penduduk di perkotaan, tetapi di pedesaan juga lebih parah saat ini. Upaya untuk memproduksi Biogas dari bahan-bahan yang tersedia secara lokal, untuk memenuhi sebagian kebutuhan bahan bakar konsumsi rumah tangga, telah dirintis di PRIMA TANI Kabupaten Bone. Biogas ini merupakan suatu inovasi teknologi yang akan berdampak luas, termasuk menghemat pengeluaran rumah tangga tani, konservasi lingkungan dan membuka peluang agribisnis pupuk kompos di masa depan.

Prima Tani di Bone
Kabupaten Bone, satu dari 23 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan terletak di pantai timur Sulawesi Selatan. Kabupaten ini mengandalkan perekonomiannya pada dua sektor utama, yakni, sektor pertanian di daratan serta sektor maritim Teluk Bone dan wilayah pesisir sebagai pendukungnya. Program Rintisan dan Akselerasi Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian (Prima Tani) Kab. Bone memilih komoditas padi, jagung dan ternak sapi, sebagai komoditas andalan penggerak ekonomi pedesaaan dalam Sistem Usahatani Intensifikasi dan Diversifikasi yang bermuara pada Agribisnis Industrial Pedesaan. Salah satu desa binaan Prima Tani adalah Desa Pattiro Bajo, Kecamatan Sibulue.

Desa Pattiro Bajo mempunya penduduk sekitar 1.226 jiwa yang tergabung dalam 290 rumah tangga atau dengan rata-rata empat orang per rumah tangga. Desa ini memiliki lahan sawah seluas 390 ha, dimana kurang dari separuhya beririgasi sehingga digolongkan sebagai usahatani lahan sawah semi intensif. Selain itu, terdapat pula lahan kering seluas 220 ha lebih yang digunakan untuk tanaman pangan padi dan palawija, terutama jagung.

Populasi ternak sapi yang terdapat di Desa Pattiro Bajo ini sekitar 300 ekor, belum termasuk sekitar 50 ekor sapi yang berasal dari bantuan Program Gerakan Optimalisasi Sapi/GOS (Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan) sebagai program sinergis. Dengan komoditas unggulan inilah, Sistem Integrasi Tanaman dan Ternak Sapi (Crops – Livestock System/CLS) dikembangkan dan melahirkan suatu Model Unit Produksi Biogas Sederhana Skala Rumah tangga petani di wilayah ini.

Unit Produksi Biogas Prima Tani Bone
Unit Produksi Biogas Prima Tani Bone ini memanfaatkan kotoran ternak sapi yang melimpah dari kandang kolektif. Kotoran ternak tersebut lalu ditampung pada tangki/kontainer pencerna berupa susunan cincin semen atau gorong-gorong sumur yang dapat dirakit sendiri oleh petani. Tangki penampungan yang terbuat dariPenggunaan Biogas dari Limbah Ternak Sapi bahan-bahan lokal dan mudah didapat tersebut menjadikan inovasi teknologi ini mudah diterima.

Selain itu, diperlukan pula sebuah drum besar bervolume 200 liter, yang salah satu sisinya dibuang, dan sisi lainnya diberi pipa dan kran gas. Drum ini yang dipasang terbalik diatas kontainer pencerna dan berfungsi sebagai penampung gas Methane (CH4). Gas Methane yang terkumpul dalam drum tersebut selanjutnya dialirkan melalui pipa ke dapur sebagai bahan bakar kompor untuk memasak.

Dengan Prototipe Unit Produksi Biogas Prima Tani Bone yang berbahan dasar kotoran sapi ini, gas untuk memasak didapatkan pada minggu kedua setelah kotoran sapi dimasukkan ke tangki pencerna. Proses produksi biogas tersebut dapat berlangsung selama delapan minggu berikutnya, dengan menyediakan gas yang digunakan memasak 3 hingga 4 jam per harinya.

Manfaat lain
Bukan hanya itu, manfaat lain dari Unit Produksi Biogas Prima Tani Bone ini adalah pengembangan Agribisnis Pupuk Kompos yang diperoleh dari buangan tangki atau kontainer pencerna setelah Biogas tidak terbentuk lagi. Pupuk kompos yang dihasilkan berkualitas prima, tanpa kekhawatiran pupuk membawa penyebaran gulma yang biasa terjadi dikalangan petani.

Pemanasan dalam tangki pencerna akan mematikan lembaga biji gulma sehingga tidak akan berkecambah lagi jika digunakan di lahan pertanian. Demikian pula lingkungan desa semakin bersih dari kotoran sapi yang selama ini dibiarkan berserakan, bahkan di bawah kolong rumah tinggal petani.

Mungkin tidak berlebihan jika Tim Prima Tani Bone memberi nama “Unit Produksi Biogas Tipe Bone Prima” untuk prototipe alat produksi Biogas sederhana, berbahan dasar lokal, tidak rumit, menggunakan cincin gorong-gorong dan drum bekas dalam proses produksi An-aerob (bebas udara) sehingga tidak berbau ini. Siapa menyusul ?.

Sumber : http://www.litbang.deptan.go.id/berita/one/655/

0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Para Sahabat

Pengunjung

free counters

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP