Teknologi Nuklir Mampu Tingkatkan Produktifitas Pertanian
Kepala Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi (PATIR) Hendig Winarno mengatakan, salah satu penerapan teknologi radiasi dan isotop dapat meningkatkan produktifitas dan efektifitas pertanian.
"Dalam benih kedelai yang akan kami luncurkan akhir tahun ini, kami berhasil membuat benih super yang dapat dipanen setelah 69 hari, kemudian dari sisi produktifitas dalam satu hektar dapat menghasilkan 2,5 ton kedelai," katanya di sela-sela acara fungsi Isotop dan Radiasi untuk Mitigasi Perubahan Iklim dan Antisipasi Dampaknya Terhadap Ketahanan Pangan, Kesehatan, Industri, dan Lingkungan, di Jakarta, Selasa (9/10/2012).
Penerapan proses radiasi guna mendapatkan keragaman genetik, membuat hasil panen yang melimpah dan memiliki umur yang relatif singkat ketimbang benih kedelai yang tidak menggunakan proses radiasi.
Meski demikian, PATIR pun terus berupaya agar benih terbaru ini dapat menghasilkan panen yang optimal. Hendig menambahkan, meski baru menghasilkan 2,5 ton per hektar, PATIR terus mengembangkan agar benih bari ini dapat menembus 4 ton per hektar seperti benih dengan varietas Mutiara.
Selain itu, Hendig juga mengungkapkan bahwa untuk mencukupi kebutuhan benih di seluruh Indonesia. Hanya memerlukan 1,5 ton benih yang dikembangkan dengan teknologi radiasi.
Sumber : http://techno.okezone.com/read/2012/10/09/56/701249/teknologi-nuklir-mampu-tingkatkan-produktifitas-pertanian
"Dalam benih kedelai yang akan kami luncurkan akhir tahun ini, kami berhasil membuat benih super yang dapat dipanen setelah 69 hari, kemudian dari sisi produktifitas dalam satu hektar dapat menghasilkan 2,5 ton kedelai," katanya di sela-sela acara fungsi Isotop dan Radiasi untuk Mitigasi Perubahan Iklim dan Antisipasi Dampaknya Terhadap Ketahanan Pangan, Kesehatan, Industri, dan Lingkungan, di Jakarta, Selasa (9/10/2012).
Penerapan proses radiasi guna mendapatkan keragaman genetik, membuat hasil panen yang melimpah dan memiliki umur yang relatif singkat ketimbang benih kedelai yang tidak menggunakan proses radiasi.
Meski demikian, PATIR pun terus berupaya agar benih terbaru ini dapat menghasilkan panen yang optimal. Hendig menambahkan, meski baru menghasilkan 2,5 ton per hektar, PATIR terus mengembangkan agar benih bari ini dapat menembus 4 ton per hektar seperti benih dengan varietas Mutiara.
Selain itu, Hendig juga mengungkapkan bahwa untuk mencukupi kebutuhan benih di seluruh Indonesia. Hanya memerlukan 1,5 ton benih yang dikembangkan dengan teknologi radiasi.
Sumber : http://techno.okezone.com/read/2012/10/09/56/701249/teknologi-nuklir-mampu-tingkatkan-produktifitas-pertanian
0 komentar:
Posting Komentar