Obat Herbal Higienis dengan Radiasi
Kembali ke alam, adalah semboyan yang banyak digaungkan belakangan ini. Dengan semakin banyaknya efek samping akibat penggunaan obat-obatan secara jangka panjang, maka banyak orang yang mulai mencari alternatif lain untuk mencegah penyakit ataupun untuk menjaga kesehatan. Obat-obatan yang berasal dari alam atau yang biasa disebut dengan pengobatan herbal makin mendapat tempat di masyarakat.
Terlebih lagi kenyataan bahwa obat-obat herbal tersebut telah lama digunakan oleh para nenek moyang kita untuk mengobati penyakit membuat dunia pengobatan modern pun banyak yang mulai meneliti kandungan dan khasiat dari bahan alami tersebut. Bahan herbal adalah tanaman atau bagian dari tanaman yang digunakan sebagai pemberi aroma, perasa atau untuk pengobatan.
Obat herbal sendiri merupakan produk yang berasal dari tanaman dan digunakan untuk meningkatkan kesehatan. Banyak obat herbal yang telah digunakan secara empiris (turun-temurun) sebagai obat dalam pengobatan tradisional. Definisi dari badan POM mengenai obat tradisional sendiri adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.Jadi di dalam obat tradisional dapat terdapat bahan atau ramuan bahan yang berasal dari tumbuhan, hewan dan mineral. Biasanya obat tradisonal tersedia dalam bentuk rebusan ataupun serbuk yang diseduh dengan air. Seiring dengan berjalannya waktu maka bentuk sediaan obat tradisional pun mengalami perubahan menjadi cair, kapsul ataupun tablet.(dok.antara)
Indonesia adalah negara tropis mempunyai kelembaban dan suhu yang mudah memicu pertumbuhan bakteri dan kapang penyebab kerusakan pada tanaman obat dan produk jadinya. Hal ini terbukti bahwa dari hasil survei Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi – Batan,simplisia tanaman obat dan produk jadinya yang beredar dipasaran terkontaminasi mikroba, sehingga merugikan masyarakat yang mengkonsumsinya serta tidak memenuhi persyaratan farmakope, dengan radiasi gamma telah dapat menurunkan angka kuman yang mengkontaminasi simplisia dan membasmi bakteri patogen. Pernyataan Back to nature masyarakat dunia baik dari negara maju maupun negara berkembang dapat menjadi peluang ekonomi yang cukup besar seperti Indonesia yang kaya dengan tanaman berkhasiat obat.
Di Indonesia penggunaan bahan alam juga meningkat dengan pesat, lebih dari 1500 perusahaan obat, jamu dan kosmetik bahan alam memenuhi pasar dalam negeri. Untuk meningkatkan daya saing bahan baku obat dan kosmetika bahan alam Indonesia baik di dalam negri maupun pasar global maka, mutu, khasiat, keamanan dan higienis produk adalah syarat penting yang harus dipenuhi. Saat ini industri jamu, obat dan kosmetik bahan alam telah memanfaatkan penggunaan radiasi untuk teknik pasteurisasi. Ditinjau dari aspek mikrobiologi proses radiasi sangat menguntungkan karena mikroba baik yang tidak maupun yang pathogen dapat dibasmi atau diturunkan dengan perlakuan radiasi, tetapi ditinjau dari aspek khasiatnya terkadang mengalami kerusakan. Untuk melindungi para industri pemakai teknik pasteurisasi radiasi pada bahan alam, maka penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan dosis pasteurisasi yang tepat sehingga bahan yang diradiasi tetap bermutu, berkhasiat, aman dan higien dan dapat memenuhi standar farmakope dan BPOM yaitu bebas mikroba patogen dan kontaminasi mikroba non patogen.
Bahan baku tanaman obat untuk obat herbal banyak mengandung senyawa kimia yang bermanfaat untuk memelihara kesehatan dan mengobati penyakit seperti kanker, asam urat, hipertensi, cholesterol, hepotoprotektor, imunomodulator, radang, infeksi dll. Kerusakan bahan baku dan obat herbal diantaranya ialah pertunasan umbi, serangan serangga perusak, kontaminasi kapang penghasil toksin, kontaminasi bakteri non patogen dan patogen. Sinar Gamma dan berkas elektron dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kerusakan bahan baku dan obat herbal, dengan cara melakukan penelitian dengan tujuan mendapatkan dosis radiasi optimal yang dapat mengatasi masalah kerusakan tersebut tetapi tidak mengubah khasiat obat herbal /bahan bakunya.
Radiasi Gamma pada dasarnya adalah pemancaran energi elektro magnetik, mempunyai daya tembus besar. Radiasi Gamma juga disebut radiasi pengion dapat dimanfaatkan untuk membasmi mikroba, karena itu dapat diaplikasikan sebagai teknik sterilisasi dan pasteurisasi. Dosis iradiasi yang digunakan tergantung dari tujuannya dapat dibagi menjadi dosis rendah, sedang dan tinggi.
Sebagai teknologi alternatif, teknik radiasi mempunyai beberapa keunggulan antara lain tidak meninggalkan residu kimia, dapat diproses pada suhu kamar dan tidak menaikkan suhu pada produk yang diproses. Teknik pasteurisasi dan sterilisasi radiasi lebih mudah dikendalikan dengan mengatur dosis serap dan laju dosis, kualitas produk lebih baik, higienis dan dapat dilakukan pada kemasan akhir.
Dalam rangka mendukung penerapan teknologi radiasi untuk pangan, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) nomor 701 pada tahun 2009 tentang Pangan Iradiasi, yang didalamnya termasuk golongan obat herbal. Dengan demikian radiasi nuklir sangatlah bermanfaat bagi kehidupan manusia apabila digunakan dengan sabaik-baiknya.(Erawan Eff. Sumber: Publikasi Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi)
Sumber : http://www.infonuklir.com/readmore/read/iptek_nuklir/teknik_nuklir_dibidang_industri/25g4vx-1/Obat%20Herbal%20Higienis%20dengan%20Radiasi
Terlebih lagi kenyataan bahwa obat-obat herbal tersebut telah lama digunakan oleh para nenek moyang kita untuk mengobati penyakit membuat dunia pengobatan modern pun banyak yang mulai meneliti kandungan dan khasiat dari bahan alami tersebut. Bahan herbal adalah tanaman atau bagian dari tanaman yang digunakan sebagai pemberi aroma, perasa atau untuk pengobatan.
Obat herbal sendiri merupakan produk yang berasal dari tanaman dan digunakan untuk meningkatkan kesehatan. Banyak obat herbal yang telah digunakan secara empiris (turun-temurun) sebagai obat dalam pengobatan tradisional. Definisi dari badan POM mengenai obat tradisional sendiri adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.Jadi di dalam obat tradisional dapat terdapat bahan atau ramuan bahan yang berasal dari tumbuhan, hewan dan mineral. Biasanya obat tradisonal tersedia dalam bentuk rebusan ataupun serbuk yang diseduh dengan air. Seiring dengan berjalannya waktu maka bentuk sediaan obat tradisional pun mengalami perubahan menjadi cair, kapsul ataupun tablet.(dok.antara)
Indonesia adalah negara tropis mempunyai kelembaban dan suhu yang mudah memicu pertumbuhan bakteri dan kapang penyebab kerusakan pada tanaman obat dan produk jadinya. Hal ini terbukti bahwa dari hasil survei Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi – Batan,simplisia tanaman obat dan produk jadinya yang beredar dipasaran terkontaminasi mikroba, sehingga merugikan masyarakat yang mengkonsumsinya serta tidak memenuhi persyaratan farmakope, dengan radiasi gamma telah dapat menurunkan angka kuman yang mengkontaminasi simplisia dan membasmi bakteri patogen. Pernyataan Back to nature masyarakat dunia baik dari negara maju maupun negara berkembang dapat menjadi peluang ekonomi yang cukup besar seperti Indonesia yang kaya dengan tanaman berkhasiat obat.
Di Indonesia penggunaan bahan alam juga meningkat dengan pesat, lebih dari 1500 perusahaan obat, jamu dan kosmetik bahan alam memenuhi pasar dalam negeri. Untuk meningkatkan daya saing bahan baku obat dan kosmetika bahan alam Indonesia baik di dalam negri maupun pasar global maka, mutu, khasiat, keamanan dan higienis produk adalah syarat penting yang harus dipenuhi. Saat ini industri jamu, obat dan kosmetik bahan alam telah memanfaatkan penggunaan radiasi untuk teknik pasteurisasi. Ditinjau dari aspek mikrobiologi proses radiasi sangat menguntungkan karena mikroba baik yang tidak maupun yang pathogen dapat dibasmi atau diturunkan dengan perlakuan radiasi, tetapi ditinjau dari aspek khasiatnya terkadang mengalami kerusakan. Untuk melindungi para industri pemakai teknik pasteurisasi radiasi pada bahan alam, maka penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan dosis pasteurisasi yang tepat sehingga bahan yang diradiasi tetap bermutu, berkhasiat, aman dan higien dan dapat memenuhi standar farmakope dan BPOM yaitu bebas mikroba patogen dan kontaminasi mikroba non patogen.
Bahan baku tanaman obat untuk obat herbal banyak mengandung senyawa kimia yang bermanfaat untuk memelihara kesehatan dan mengobati penyakit seperti kanker, asam urat, hipertensi, cholesterol, hepotoprotektor, imunomodulator, radang, infeksi dll. Kerusakan bahan baku dan obat herbal diantaranya ialah pertunasan umbi, serangan serangga perusak, kontaminasi kapang penghasil toksin, kontaminasi bakteri non patogen dan patogen. Sinar Gamma dan berkas elektron dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kerusakan bahan baku dan obat herbal, dengan cara melakukan penelitian dengan tujuan mendapatkan dosis radiasi optimal yang dapat mengatasi masalah kerusakan tersebut tetapi tidak mengubah khasiat obat herbal /bahan bakunya.
Radiasi Gamma pada dasarnya adalah pemancaran energi elektro magnetik, mempunyai daya tembus besar. Radiasi Gamma juga disebut radiasi pengion dapat dimanfaatkan untuk membasmi mikroba, karena itu dapat diaplikasikan sebagai teknik sterilisasi dan pasteurisasi. Dosis iradiasi yang digunakan tergantung dari tujuannya dapat dibagi menjadi dosis rendah, sedang dan tinggi.
Sebagai teknologi alternatif, teknik radiasi mempunyai beberapa keunggulan antara lain tidak meninggalkan residu kimia, dapat diproses pada suhu kamar dan tidak menaikkan suhu pada produk yang diproses. Teknik pasteurisasi dan sterilisasi radiasi lebih mudah dikendalikan dengan mengatur dosis serap dan laju dosis, kualitas produk lebih baik, higienis dan dapat dilakukan pada kemasan akhir.
Dalam rangka mendukung penerapan teknologi radiasi untuk pangan, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) nomor 701 pada tahun 2009 tentang Pangan Iradiasi, yang didalamnya termasuk golongan obat herbal. Dengan demikian radiasi nuklir sangatlah bermanfaat bagi kehidupan manusia apabila digunakan dengan sabaik-baiknya.(Erawan Eff. Sumber: Publikasi Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi)
Sumber : http://www.infonuklir.com/readmore/read/iptek_nuklir/teknik_nuklir_dibidang_industri/25g4vx-1/Obat%20Herbal%20Higienis%20dengan%20Radiasi
0 komentar:
Posting Komentar